Belajar Bisnis Online?

Minggu, 22 Juli 2012

Resep

PENGOBATAN BAU MULUT

Menurut Prof. Dr. Soewito dari UGM menjelaskan, bahwa bau mulut disebabkan oleh beberapa penyakit tertentu, seperti : gigi, mulut, lambung (maag), paru-paru, kencing manis, ginjal, dan hati berat.
Dengan menggunakan resep-resep berikut, insya Allah bau mulut akan sembuh.

Bau Mulut disebabkan oleh gigi :
Bahan Ramuan:

  • Bunga kapulaga (Amonium cardamomum, Willd) = 5 kuntum
  • Bunga sirih (Piper betle, L) = 5 kuntum
  • Bunga tanjung (Mimusops elengi, L) = 3 kuntum

Cara Meramu Bahan:

  • Semua bahan ditumbuk halus.  Setelah ditumbuk, diberi air kira-kira 3 sendok makan, lalu diperas dan dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air masak kira-kira 1/4 gelas.

Cara Menggunakan:

  • Gunakanlah untuk berkumur-kumur setiap habis makan, 3 kali sehari.
  • Lakukan selama 3 hari berturut-turut.




Bau Mulut disebabkan oleh gangguan mulut dan tenggorokan:
Bahan Ramuan:

  • Daun bluntas (Pluchea indica L. Less) = 1 genggam
  • Adas pulosari (Vunicum vulgare Mill) = 1 sendok teh
  • Kapulaga (Amomum cardamomum, Willd) = 1 potong

Cara Meramu Bahan:

  • Semua bahan ditumbuk halus
  • diberi air panas secukupnya, lalu disaring

Cara Menggunakan:

  • Diminum 3 kali sehari.  Lakukan selama 3 hari berturut-turut.
  • Cara meminumnya ditahan sejenak dalam mulut, setelah itu sedikit demi sedikit ditelan.


Bau Mulut disebabkan oleh lambung (maag):
Bahan Ramuan:

  • Daun saga (Abrus precaterus, L) = 1 genggam
  • Kapulaga (Amomum cardamomum, Willd) = 2 buah
  • Garam dapur secukupnya.

Cara Meramu Bahan:

  • Semua bahan ditumbuk halus jadi satu
  • Diperas dan disaring, serta diberi air masak yang dingin sebanyak 1/2 gelas.

Cara menggunakan:

  • Diminum habis setelah makan pagi
  • Setelah diminum, minumlah 1/2 gelas air gula aren.
  • Lakukan 5 hari berturut-turut.


Bau Mulut karena makan petai atau jengkol:
Bahan Ramuan 1:
Kopi bubuk (Coffea arabica L) secukupnya
Cara menggunakan:  Dimakan dikunyah-kunyah bebrapa menit, kemuadian minum air putih dingin.

Bahan Ramuan 2:
Beras (Oryza sativa) sebanyak 1 sendok makan.
Cara Menggunakan:  Kunyahlah beras tersebut sampai lembut, kemudian ditelan.  Setelah itu minumlah air putih.


Bau Mulut disebabkan oleh gangguan lainnya:
Ramuan A
Bahan Ramuan:

  • Daun sirih temu ros (Piper betle L) = 15 gram
  • Kencur (Kaempferia galanga L) = 10 gram
  • Adas pulosari (Foeniculum vulgare Mill) = 10 gram
  • Pinang (Areca catechu L) = 10 gram

Cara Meramu Bahan:

  • Pinang dan kencur dipotong-potong, adas ditumbuk halus.
  • Semua bahan direbus dengan air sebanyak 1/2 liter sampai masak sekali.

Cara Menggunakan:

  • Diminum malam hari menjelang akan tidur malam 
  • Lakukan berturut-turut selama 7 hari.


Ramuan B
Bahan Ramuan:

  • Daun bluntas (Pluchea indica L. Less) = 30 gram
  • Pinang muda (Areca catechu L) = 5 gram
  • Garam dapur = 5 gram

Cara Meramu Bahan:

  • Semua bahan direbus jadi satu dengan air 1 liter sampai masak benar.

Cara Menggunakan:

  • Diminum 3 kali sehari.  Lakukan secara rutin seperti minum teh.


Ramuan C
Bahan Ramuan:

  • Alpukat (Persea americana Mill) = 1/2 buah
  • Jeruk manis (Citrus aurantiola Lour) = 2 buah
  • Tomat matang (Lycopersicum enculentum) = 3 buah
  • Pisang ambon (Musa paradisiaca L) = 1 buah 

Cara Meramu Bahan:

  • Semua bahan dilumatkan jadi satu (dijadikan sirup).

Cara Menggunakan:

  • Diminum pada siang hari, lakukan berturut-turut selama 3 hari.


Ramuan D
Bahan Ramuan:

  • Cengkeh (Syzygium aromaticum L) = 5 biji
  • Air panas sebanyak 5 sendok makan.

Cara Meramu Bahan:

  • Masukkanlah cengkeh ke dalam air panas, biarkan sejenak kira-kira 5 menit.

Cara menggunakan:

  • Rendaman cengkeh tersebut digunakan untuk berkumur, lakukan secara rutin setiap hari.


Ramuan E
Bahan Ramuan:

  • Kayu manis (Cinnamomum burmani Ness) = 10 gram

Cara Meramu Bahan:

  • Kayu manis ditumbuk, lalu direbus dengan air sampai mendidih.

Cara Menggunakan:  Diminum setiap pagi, seperti minum kopi.


SARAN-SARAN:
Untuk menjaga agar terhindar dari Bau Mulut, disarankan :

  1. Jangan merokok.
  2. Jangan makan makanan tertentu seperti petai, jengkol.
  3. Jangan minum minuman keras, sebaiknya selalu minum air hangat.
  4. Perbanyak makan buah-buahan.

(SUMBER:  Ramuan Pusaka PRIMA RAGA, Ds. Soewito M.)






Rabu, 20 Juni 2012

Bahaya yang ditimbulkan Zat Adiktif dan Psikotropika

          Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat-obat berbahaya.  Narkotika dan zat-zat yang berbahaya sering disebut sebagai NAPZA, yaitu singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
          Undang-undang yang mengatur tentang narkotika adalah UU RI No. 22 tahun 1997.  Menurut undang-undang ini, narkoba jenis narkotika dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
  1. Golongan I, berpotensi sangat kuat dalam menimbulkan ketergantungan dan dilarang digunakan untuk pengobatan.  Contohnya: Opium, heroin, dan ganja.
  2. Golongan II, berpotensi kuat dalam menimbulkan ketergantungan dan digunakan secara terbatas untuk pengobatan.  Contohnya: Petidin, candu, dan betametadol.
  3. Golongan III, berpotensi ringan dalam menimbulkan ketergantungan dan banyak digunakan untuk pengobatan.  Contohnya:  Asetil dihidrocodeina, dokstroproposifen, dan dihidrocodeina.
         Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alami maupun sintetis, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan sistem syaraf pusat, serta dapat menimbulkan ketergantungan atau ketagihan.  Zat yang termasuk golongan psikotropika diantaranya adalah amfetamin, ekstasi, dan sabu-sabu.
         Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, narkoba jenis psikotropika dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
  1. Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang.  Contohnya: ekstasi (3,4-methylenedioxy  methamfetamine = MDMA), lysergic acid diethylamide (LSD), dan DOM.
  2. Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan.  Contohnya: Amfetamin, metamfetamin (sabu-sabu), dan fenetilin.
  3. Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter.  Contohnya: Amorbarbital, brupronorfina, dan mogadon.
  4. Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter.  Contohnya: Nitrazepam, diazepam, lexoton, pil koplo, sedativa (obat penenang), dan hipnotika (obat tidur).
AMFETAMIN
         Amfetamin mempunyai dampak perangsang yang kuat pada jaringan syaraf.  Pengguna sering bertingkahlaku kasar, aneh dan menjadi tergantung pada obat ini secara mental.  Dampak yang ditimbulkan dari pengguna amfetamin antara lain: penurunan berat badan, mudah marah dan bingung, gelisah, susah tidur, dan mudah tersinggung.
         Amfetamin biasanya disalahgunakan untuk menimbulkan kegembiraan, tenaga bertambah, perasaan  sehat, berkuasa, dan percaya diri.  Penggunaan yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada otak (otak mengerut), berakibat paranoid sampai menjadi gila, dan akhirnya kematian.  Jenis obat terlarang ini berbentuk pil, kapsul, dan tepung.  Tersedia dalam berbagai merek diantaranya dexamphetamin (dexedrin) dan pemoline (volital).

EKSTASI
         Nama lain ekstasi adalah 3,4-methylenedioxy methamfetamine disingkat MDMA.  Ekstasi adalah salah satu zat psikotropika dan diproduksi secara tidak sah (ilegal) dalam bentuk tablet atau kapsul.  Jenis ekstasi yang populer beredar di masyarakat adalah apel, butterfly, alladin, dan electric.  Nama gaul ekstasi di jalanan antara lain dikenal sebagai E, XTC, Doves, New Yorkers, Inex, I, kancing, dan Essence.
         Pengaruh langsung bagi pengguna ekstasi setelah memakai ekstasi adalah menyebabkan perasaan 'fly' (terbang, gembira), mudah tersinggung, cemas, menjadi energik, mata sayu, susah tidur, dan berkeringat.  Akibat jangka panjang dari pemakaian ekstasi adalah kerusakan syaraf otak, dehidrasi, halusinasi, kurang gizi, ketergantungan, gejala putus asa, dan agresif (hilang akal sehat).

SABU-SABU
         Nama asli sabu-sabu adalah methamfetamin.  Sabu-sabu berbentuk kristal seperti vetsin. Jenis sabu-sabu antara lain Crystal, Coconut, dan Gold River.  Sabu-sabu dikenal dengan sebutan ice, kristal, ubas, mecin, glass, hirropon, dan quart.  Obat ini dapat ditemukan dalam bentuk kristal dan tidak mempunyai warna maupun bau, olehnya itu sabu-sabu mempunyai nama lain ice.
         Sabu-sabu juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf.  Pemakai sabu-sabu akan selalu bergantung pada obat ini dan berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung dan dapat menyebabkan kematian.
         Sabu-sabu biasanya dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil, kemudian asapp yang ditimbulkkan dihirup dengan sebuah bong (sejenis pipa berisi air).  Air bong tersebut berfungsi sebagai filter, karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut.  Ada juga pemakai yang memilih membakar sabu dengan pipa kaca, karena takut efek yang mungkin ditimbulkan oleh aluminium foil.